Ratusan orang berbaju hitam, sejak dini hari tadi mendatangi kantor MNC TV di kawasan Jalan Pintu II, Taman Mini, Jakarta Timur. Mereka mengaku datang untuk bersilahturahmi dengan petinggi MNC, tapi polisi menyebutkan bahwa kedatangan massa itu diduga kuat merupakan buntut perselisihan kepemilikan televisi yang sebelumnya bernama TPI itu.
Jumlah mereka diperkirakan lebih dari 800 orang dan mengaku datang dari Lebak, Banten, Jawa Barat. Sejumlah orang terus berteriak 'hidup TPI'.
Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno memastikan, bahwa massa yang datang sejak pukul 03.00 WIB, merupakan salah satu pendukung dari pihak yang sedang berselisih merebut perusahaan itu.
"Tidak tahu substansi masalahnya, tapi mereka merupakan massa salah satu pendukung. Mereka datang dari jam 03.00 WIB," ujar Sujarno kepada VIVAnews, Rabu 27 Juli 2011.
Saat ini ratusan orang itu mulai bersiap-siap untuk membubarkan diri. Setelah sebelumnya, pimpinan dari MNC TV bertemu dengan pimpinan massa yang datang. Petugas kepolisian, kata Sujarno sudah berjaga-jaga untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan. "Tidak ada tindakan anarkis yang terjadi. Mereka bubar dengan tertib," katanya.
Semula kerumunan massa tersebut membuat kemacetan, tetapi dengan adanya bantuan petugas pengatur lalulintas, jalanan sekarang sudah lancar kembali.
TPI atau yang kini berganti nama menjadi MNC TV memang sedang disengketakan di pengadilan. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sudah memenangkan Siti Hardiyanti Rukmana melawan PT Berkah karya Bersama milik Hary Tanoesodibyo. Kasusnya masih berlanjut. Selain mengugat Berkah, pihak Tutut juga mengugat Kementerian Hukum dan HAM.
